Jumat, 11 November 2011

6 Fakta Dia Tidak Setia

Penasehat pernikahan M Gary Neuman yang berhasil menyibak misteri perselingkuhan laki-laki. Ia telah meneliti 200 pria yang mengaku berselingkuh dan yang tidak. Berikut hasil penelitian Neuman.

1. Selingkuh karena alasan emosional

Riset menunjukkan 48 persen laki-laki mengatakan ketidakpuasan emosional sebagai alasan utama berselingkuh. Banyak yang menyatakan perselingkuhan selalu berkaitan dengan seks. Hanya delapan persen pria yang mengatakan bahwa ketidakpuasan seks menjadi penyebab utama.

"Selebihnya lebih ke emosional. Sama seperti perempuan, pria juga ingin dihargai. Lelaki juga ingin dimengerti bahwa ia selalu berusaha membahagiakan dan menyenangkan pasangan. Ketika kepuasan emosional itu tidak didapat dari pasangan, ia mencari perempuan lain yang bisa memenuhi kehampaan jiwanya," kata Neuman.

2. Pria merasa bersalah ketika selingkuh
Sebanyak 66 persen pria merasa bersalah ketika sedang berselingkuh. Sedangkan 68 persen pria yang berselingkuh tidak pernah membayangkan sebelumnya, dan tidak mengharapkan perselingkuhan terjadi. Jadi jangan dikira ia merasa bebas berselingkuh. Bisa jadi ia malah membayangkan Anda ketika sedang bermesraan dengan selingkuhannya. Menurut Neuman, perasaan bersalah saja tidak cukup membuat pria berhenti berselingkuh. "Laki-laki paling jago membagi perasaannya. Mereka bisa menahan emosi dan baru menghadapi perasaan itu di kemudian hari," kata Neuman.

Neuman mengingatkan, meski si dia berjanji untuk tidak selingkuh, bukan berarti ia tidak akan berselingkuh selamanya. Saat ini mungkin tidak, tapi entah esok, lusa atau mungkin tahun depan ia akan mulai memikirkannya.

3. Pria berselingkuh terpengaruh teman
Sebanyak 77 persen pria yang berselingkuh mempunyai teman dekat yang juga selingkuh. Pesan orangtua agar tidak salah dalam bergaul ternyata ada benarnya. Menurut penelitian Neuman, bergaul dengan teman yang sering selingkuh, membuat si dia berpikir selingkuh itu sesuatu yang normal. Tapi, alasan ini tidak lantas membuat Anda melarang si dia berteman. Anda boleh saja meminta pengertiannya untuk tidak ikut dalam acara di mana banyak kesempatan berselingkuh. Anda dan dia perlu lebih sering berkumpul dengan teman yang berkomitmen setia dalam hubungan dan keluarga.

4. Pria bertemu WIL di tempat kerja
Sebanyak 40 persen pria bertemu wanita idaman lain (WIL) di tempat kerja. Perempuan yang menjadi idaman lain pria biasanya gemar memuji, mengagumi, dan mengapresiasi prestasi kerjanya. Nah, inilah pentingnya pasangan saling menghargai. Anda bisa mengetahui perempuan lain yang mengagumi pasangan dari seberapa sering ia menyebut satu nama rekan kerja perempuan dibandingkan pria. Apalagi jika ia mengingau namanya. Apa yang bisa dilakukan? Bicarakan. Diskusikan mengenai batasan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dengan rekan kantor berlawanan jenis. Misalnya dengan siapa ia lembur, siapa yang menemaninya dinas ke luar kota atau hal lainnya yang bisa disepakati berasama pasangan.

5. Tidak semua WIL lebih menarik secara fisik
Hanya 12 persen pria yang mengatakan bahwa WIL lebih menarik secara fisik ketimbang pasangannya. Sebenarnya, si dia tidak berpikir untuk berselingkuh agar mendapat seks yang lebih baik dengan perempuan yang lebih seksi. Pria berselingkuh untuk mengisi kekosongan emosionalnya. Jika pria merasa nyaman dengan perempuan lain, barulah seks mengiringi.

"Jika cemas pasangan berselingkuh, jangan terlalu fokus tentang hal itu. Justru bangunlah hubungan yang lebih baik dengan pasangan. Namun jangan mengesampingkan seks. Karena itu adalah salah satu cara pria mengekspresikan rasa cinta," saran Neuman.

6. Pria tak langsung berhubungan seks dengan selingkuhannya
Hanya enam persen laki-laki yang langsung berhubungan seks dengan selingkuhannya. Sementara 73 persen pria memerlukan waktu sekitar satu bulan. Ia akan lebih dahulu mencari tahu tentang perempuan tersebut dan meyakinkan perasaannya. Jadi, sebelum perselingkughan benar-benar terjadi, Anda masih punya waktu untuk mencegahnya.


Sumber : kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar